Obat-obat Diuretik :
Adalah obat yang dapat mempercepat pembentukan urin di ginjal
Baik disebut Natriuretik/ saluretik sebab obat2 ini dipakai untuk mobilisasi cairan ekstra sel yang berlebihan (biasanya ditandai retensi Natrium). Anatomi
Obat-obat Diuretik :
Adalah obat yang dapat mempercepat pembentukan urin di ginjal
Baik disebut Natriuretik/ saluretik sebab obat2 ini dipakai untuk mobilisasi cairan ekstra sel yang berlebihan (biasanya ditandai retensi Natrium).
Ginjal terdiri dari 2 juta nefron
1 unit nefron terdiri dari : - glomerulus
- tubulus proksimalis
- ansa henle
- tubulus distal
- duktus koligentes
Faal :
Fungsi Homeostatik
Keseimbangan elektrolit dan air
Cara : - Filtrasi glomelrulus - Reabsorbsi dan sekresi oleh epitel tubuli.
Jumlah cairan ekstrasel orang dewasa normal ± 12,5 ml
GFR (Glomeruli Filtration Rate) : 125 lt/menit
Cairan ekstrasel (CES) difiltrasi dalam waktu ± 100 menit.
Jadi bila tidak ada mekanisme lain, dalam 100 menit → CES habis
Urin yang terbentuk ± 100 ml
→ > 99% CES yang difiltrasi mengalami reabsorbsi.
Mekanisme tubuler
- Reabsorbsi Na + (Cl-)
- Sekresi H+
- Sekresi K+
Reabsorbsi Na+
Ada beberapa macam :
- Anatomi
- Permeabilitas terhadap air
- Sensitivitas terhadap diuretic
Ada 3 tempat reabsorbsi :
- Tubulus proksimalis
Filtrasi ditubulus proksimalis bila ada reabsorbsi Na + Cl
→ terjadi difusi air yang sebanding → cairan adalah isotonis
- Ansa Henle asenden terutama yang berepitel tebal)
Epitel tidak permeable terhadap air → reabsorbsi Na tidak diikuti difusi pasif dari air. Cairan adalah hipotonis (dilumen), diekstrasel (hipertonis).
- Tubuli distal/ ductus koligentes
Epitel tubulus distal permeabel terhadap air , ↑ /↓, tergantung adanya anti Diuretik hormon.
- Bila ada ADH → epitel permeabel terhadap air (= di tubulus prox)
- Bila tidak ada ADH → tidak permeable terhadap air (ansa henle)
Sekresi H +/ K+
Suatu proses pertukaran Na+ → K+
Na+ → H+
Pertukaran Na+ → H+
- Reabsorbsi NaHCO3 lengkap
- Pengasaman buffer dalam urin
- Reabsorbsi NaCl dan sekresi NH3
Ekskresi K
K - Reabsorbsi di tubulus prox
- Sekresi di tubulus distal
Sekresi K : Na + ↔ K+
Dipengaruhi aldosteron : Retensi Na,
Ekakresi K
Diuretik :
- Mobilisasi CES berlebihan (udem)
- Hipertensi esensiel
- Lain2
Pembagian
- Diuretik Osmotik
- Penghambat transport tubuler
- Penghambat ensim karbonat anhidrase (K.A)
- Derivat tiazid
- Diuretik kuat
- Diuretik urikosurik
- Diuretik hemat kalium
♦Antagonisme aldosteron
♦Amiloroid-triamteren
- Diuretik osmotik
Suatu manitol
urea : glukosa
Syarat2 : 1. Difiltrasi secara bebas oleh glomeruli
2. Tidak/ sedikit diabsorbsi
3. Farmakologis inert (tidak mempunyai efek farmakologi)
4. Resisten terhadap perubahan metabolik.
Cara kerja :
- Diberika parentaeral (IV)
- Konsentrasi cukup pekat
Difiltrasi glomerulus → banyak mannitol yang ikut menentukan tekanan osmotik → menarik air dan sejumlah kecil elektrolit.
Contoh : minum glukosa ↑↑→ diuresis ↑.
Kegunaan :
- Profilaksis gagal ginjal akut
- me ↓ tekanan/ volume cairan intra okuler yang me ↑
Contohnya : - trauma kapitis → tekanan intrakranial akan me ↑
- glaucoma.
2. Penghambat transport tubuler
a. Penghambat enzim Karbonat Anhidrase
Enzim K.A terdapat dibanyak tempat
a. l di corteks ginjal.
K.A
K. A H2O + CO2 ↔ HHCO3
K.A dihambat → produksi H+ → ↓↓→ ekskresi NaHCO3 ↑, NH4 tidak terbentuk.
Ekskresi NaHC03 → asidosis metabolic
Tempat kerja : tubulus prox.
Asidosis metabolik bila terjadi, akan terjadi penghambatan anti enzim K.A, disebut refrakter.
Indikasi : - diuretik (-)
- glaucoma
- untuk keadaan hiperkalemik periodic paralysis
reabsorbsi Na dihambat → Na ditubulus distal ↑
- Acute mountain sickness
Bila ketinggian 3000 m dicapai dalam waktu pendek
Preparat : Azetazolamid
Efek samping :
- G I : Nause dan vomiting
- Parestesi/ kesemutan
- Ngantuk
b. Tiazid
Diuretik gol sulfonamid
Hub struktur dan keaktivan
- Potensi ↑ bila C6 disubstitusi dengan halogen (Cl atau F)
- Substitusi C3
- Saturasi rantai heterosiklik
Potensi ↓ : - C4 disubstitusi
- gugus SONH2 diganti
Prototip : Klortiazid
Tiazid :
- Menghambatenzim K.A lemah → ekskresi HCO3 ↑
- Ekskresi Na+, K+, Cl- →↑, juga H+ → alkalosis ringan
- Tempat kerja : tubuli distal
- Keuntungan : Pemberian oral
F kinetik : - abs oral baik
- Perbedaan dalam metab
Klortiazid
Kurang larut dalam lemak → harus diberi dalam jumlah besar / dosis ↑
Klortalidon
Absorbsi lambaat → masa kerja panjang
Ekskresi : melli proses sekresi
Berkompetisi dengan asam organic misalnya asam urat
Efek samping
- Hipokalemi
- Kehilangan K perunit Na relatif ↑
- Timbul pada penggunaan jangka panjang
- Diatasi dengan garam KCl, buah2an.
- Hati2 dengan digitalis ( misnya untuk obat jantung → mudah terjadi intoksikasi oleh digitalis.
- Hiperkalemia
Pada laten DM → DM manifes
→ - Peningkatan glukogeneolisis
- Glukogenesis ↓
- Sekresis insulin ↓
3. Hiperurisemia
Penderita gout/ pirai
4. Trombosis di otak : terutama untuk manula
Aliran darah lambat → trombosis
Indikasi hipertensi esensiale
- Natriuretik
- Vasodelatasi arteriol → respirasi perifer ↓→ TD ↓
2. udema
3.Diabetes incipidus
4.Batu Ca pada saluran kencing
Preparat
- Klortiazid
- Hidroklorotosxid (HCT)
- Meticltiazid
4. Hidro flumetiazid
5. Politiazid
- Klortalidon
Diuretik Kuat
Ada 2 golongan
- Derivat furosemid
- Asam etakrinat
Sifat2 umum :
- Awal kerja cepat
- Tidak dipengaruhi keadaan asidosis dan alkalosis
- Menghambat reabsorbsi Na dan Cl (beserta air), drngan cara menghambat enzim : Na- K atpase.
- Ekskresi Mg++ dan Ca++ ↑
- Potensi tidak bertambah, bila ditambah preparat lain yang sejenis
F kinetik
-Abs baik via oral / parenteral
- Mengalami filtrasi dan sekresi
- Awal kerja 10 menit parentera, 1 jam oral
- lama kerja 2 – 3 jam.
ESO
- Gangguan keseimbangan air dan elektrolit
- Alkalosis akibat ekskresi Na+, K+, H+ dan Cl-
- Kronis → deplesi CES
- Hiperurisemia
kec. Trikrinafen → urikosurik ES : Cholestatik Jaundice
- Ketulian
asam etokrinat → permanen
oleh karena gangguan elektrolit endolymph
- Skin rash parestesi
Preparat
- Asam etakrinat
- Furosemid
- bumetamid
Diuretik Hemat Kalium
1Antagonis Aldosteron :
Aldostern : mineralomineralokortikoid yang dihasilkan oleh korteks adrenal
Efek : - retensi Na
- Meningkatkan ekskresi K
Antagonis aldosteron : Spironolakton
- Struktur mirip steroid
- Potensi : lemah
- Cara kerja : menghambat aldosteron sec. Kompetitif
- Tempat kerja : duct choligentes
Spirenolakton hanya bermanfaat terhadap udema dengan kadar aldosteron me ↑
ES
- Ginekomastia
- Virilasi
- Hiperkalemi
Triamteren dan Amilorid
Menghambat reabs NaCl disegmen distal ditempat pertukaran Na- K/ Na- H
Bekerja sec langsung, tdk tergantung pada aldosteron
- Triamteren
- Amilorid
Indikasi :
- Keadaan refrakter udema
(Udem walau diberi diuretic kuat → tdk kempes)
- Potensiasi dengan diuretic lain
- Sama dengan tiazid juga dapat mencegah hipokalemi bila dikombinasi dengan tiazid
Penggunaan Diuretik
- untuk udema paru akut (diberi diuretic kuat secara parenteral)
- Udema jantung, ginjal dll
- Hipertensi (terutama yang esensiel)
- Diabetes insipidus terutama Tiazid
- Batu ginjal Kalsium
Diuretik= Urikosurik
Tenrinafen : - diuretik
- Antihipertensi
- Urikosurik
ES
Hati dan ginjal me ↑
2. Indakrinon
- Urikosurik kuat
- Diuretik kuat
- Efektif oral
Sebagai diuretic: awal kerja cepat dan lama kerja lebih lama disbanding dengan furosemid dan asam etakrinat
Sebagai urikosurik
Menghambat reabs asam urat di tub prox.
ES penggunaan diuretic
- Hipokalemi (terutama tiazid dan diuretik kuat)
- Hiperurisemia : semua diuretik untuk penggunaan jangka panjang),
- Gangguan toleransi glukosa, tiazid dan diuretik kuat
4. Hiperkalemi
5. Hiponatremi : diuretik kuat
- Hiperkalemi : Diuretik hemat kalium
- Hipovolemi : Diuretik kuat
ADH/ Vasopresin
Merupakan suatu oktapeptida
- Alam : Arginine vasopresin
- Sintetik : Lisin vasopresin dan desmopresin
- Sekresi : - Nucl Paraventrikularis dan nucl supraopticus ( Hipothalamus)
kemudian secret akan melalui hipothalamohipopise kecuali lobus hipofise daerah perivasculer
Struktur mirip oksitosin
- isoleusin
- leusin
Kadar ADH Normal < 1 μunit/ml
Dehidrasi : 20 –100 μunit/ml
2 macam repressor
- Osmoreseptor di nucl hypothalamus
- Volumereseptor di - Atrium kiri
- v pulmonalis
Peranan sekresi ADH : - Osmolaitas plasma ↑
- Volume cairan darah ↓
Penghambatan sekresi ADH : - Osmolaritas plasma me ↓
- Volume darah ↑
F dinamik :
- Ginjal :
Bekerja di tubulus distal dan duct koligentes
Mempengaruhi permeabilitas epitel yub distal dan duct koligentes terhadap air ↑ (lewat pe ↑ system siklik AMP)
Ekstrarenal
Pada dosis >
- Tek darah ↑ k vasokonstriksi pembuluh darah
- TGI Spasme
- Uterus Spasme 9nyeri mirip dismenorrhoe
F kinetik
Abs sec. Oral tidak baik (dirusak oleh tripsin di lambung)
IM
T1/2 ± 15 menit (yang alam)
Inaktivasi dihati dan ginjal
Indikasi :
- Diabetes insipidus : _ Pituitary D.I
Gangguan sekresi ADH
- Nefrogenik DI
Anomali fungsi sel tubuli→ ADH kurang berguna
- Varises oesofagus pecah → hematemesi
Arginin VP
Masa kerja terlalu singkat
Dibuat vasopresin tanat – 24 jam
Dosis ¼ -1/2 ~1,25 –2,5 unit / hari
Lisin VP
Sebagai prearat insuflasi (bubuk yang disemparot ke hdg)
Desmopresisn
Untuk DI yang sensitive terhadap ADH
Kintra indikasi
Penderita insufisiensi koroner
ES
- Mules
- Nyeri uterus
- Serangan angina pectoris
Tidak ada komentar:
Posting Komentar