A. SKENARIO
Kasus :
Seorang anak laki-laki, 12 tahun, datang ke Puskesmas dengan keluhan pendengaran berkurang sejak 2 tahun lalu disertai dengan perasaan pusing bila kepala dipalingkan dengan tiba-tiba. Nilai rapor menurun seiring dengan bertambah beratnya penurunan pendengaran. Si A juga akhir-akhir ini sering menarik diri dari pergaulan. Riwayat keluar cairan dari dalam telinga sejak usia 7 tahun.A. SKENARIO
Kasus :
Seorang anak laki-laki, 12 tahun, datang ke Puskesmas dengan keluhan pendengaran berkurang sejak 2 tahun lalu disertai dengan perasaan pusing bila kepala dipalingkan dengan tiba-tiba. Nilai rapor menurun seiring dengan bertambah beratnya penurunan pendengaran. Si A juga akhir-akhir ini sering menarik diri dari pergaulan. Riwayat keluar cairan dari dalam telinga sejak usia 7 tahun.
B. KLARIFIKASI KATA SULIT
1. Vertigo posisi
Vertigo posisi adalah perasaan berputar atau bergerak pada diri seseorang yang dihubungkan dengan perubahan posisi kepala dalam ruang.
( Kamus Saku Kedokteran Dorland Edisi 25 : 1180 )
2. Otorrhea
Otorrhea adalah sekret dari telinga
( Kamus Saku Kedokteran Dorland Edisi 25 : 812 )
C. KATA KUNCI
1. Laki-laki, 12 tahun
2. Pendengaran berkurang sejak 2 thn lalu
3. Vertigo posisi
4. Otorrhea sejak usia 7 thn
5. Prestasi belajar menurun
D. PERTANYAAN
1. Jelaskan anatomi, histologi & fisiologi organ auditoria !
2. Jelaskan mekanisme terjadinya pendengaran berkurang !
3. Jelaskan mekanisme terjadinya gejala-gejala penyerta !
4. Sebutkan penyakit-penyakit yang menyebabkan gejala ketulian !
5. Jelaskan diagnosis banding dari kasus !
E. JAWABAN
1. Anatomi, Histologi dan Fisiologi Telinga
a. Anatomi Telinga
Telinga terdiri atas tiga bagian, yaitu
1) Auris Eksterna
a) Auricula ( daun telinga )
· Dibentuk oleh cartilago
b) Meatus Acusticus Externus ( liang telinga )
· Suatu saluran ± 2 – 3 cm
· Terdiri : - 1/3 luar, dibentuk Cartilago
- 2/3 dalam, dibentuk tulang ( pars petrosa os temporalis )
· Bukan saluran lurus tetapi berbentuk “S”
· Dilapisi kulit
· Terdapat : - Rambut-rambut
- Glandula Ceruminosae yang menghasilkan cerumen
· Ujung dalam terdapat Membrana Tympani
2) Auris Media
a) Disebut juga Cavum Tympani
b) Terletak di dalam pars petrosa os temporalis
c) Dipisahkan dari MAE oleh Membrana Tympani
d) Berhubungan dengan nasopharyns melalui tuba auditiva eustachius
e) Terdapat tulang-tulang pendengaran dari lateral ke medial :
i. Malleus
ii. Incus
iii. Stapes
3) Auris Interna
a) Terletak dalam pars petrosa os temporalis dalam rongga labyrinthus osseum, terdiri :
i. Canalis Semicircularis
ii. Canalis Spiralis Cochleae
iii. Vestibulum
b) Berisi Organa :
i. Vestibularis ( keseimbangan )
ii. Cochlearis ( pendengaran )
b. Histologi Telinga
1) Telinga luar
a) Daun telinga
· Aurikula /Pinna
· Tulang rawan elastis, kecuali lobus aurikularis
· Ditutupi oleh kulit tipis
· Tulang rawan yang berbentuk tidak teratur
· Kulit : rambut halus (vellus), kel enjar sebasea dan kelenjar keringat
b) Meatus Akustikus Eksterna (MAE)
· Saluran dari daun telinga ke membran timpani
· 2/5 bagian luar merupakan tulang rawan elastis
· 3/5 bagian dalam merupakan tulang temporal
· Bagian luar ditutupi oleh kulit, terdapat rambut (tragi), kelenjar sebasea dan kelenjar keringat,
2) Telinga tengah
a) Rongga Timpani ( Kavum timpani )
· Rongga kecil berisi udara, bentuk tidak teratur
· Dalam tulang temporal
· Dilapisi membran mukosa, epitel selapis gepeng
· Bagian anterior epitel bertingkat dengan sel kolumnair bersilia dan sel goblet
b) Membran timpani
· oval, keabu-abuan
· pars tensa dan pars flaksid
· 3 lapisan
§ Bagian luar : ditutupi kulit, epitel berlapis gepeng tidak bertanduk, kelenjar dan rambut
§ Bagian tengah : lapisan fibrosa intermedia, 2 lapis serat kolagen (radier, sirkuler)
§ Bagian dalam : membran mukosa, epitel selapis gepeng dan lamina propria tipis
c) Osikula Auditorius
· 3 tulang kecil : maleus, inkus, stapes
· 2 otot : m tensor timpani dan m. stapedius
· Fungsi : bersama membran timpani merubah gelombang suara menjadi gel cairan di perilimfe telinga dalam
d) Antrum Mastoid
· Ruang berisi udara di posterior rongga timpani
e) Tuba Auditorius
· Saluran yang menghubungkan rongga timpani dengan nasofaring
· Mukosa dibentuk oleh epitel bertingkat kolumnair bersilia dengan sel goblet dan lamina propria
· Fungsi : mengalirkan udara ke rongga timpani
3) Telinga dalam
a) Labirin Ossea
Panjang 2 cm, berisi cairan perilimfe, cairan ini mengisi ruang perilimfatik
b) Vestibulum
· Oval
· Organ keseimbangan
· Terdpt venestra vestibuli
c) Kanalis Semisirkularis
· 3 kelompok : anterior, posterior, lateral
· Ampula : pelebaran kanalis semisirkularis, dekat vestibulum
d) Koklea
· Bentuk spiral seperti kulit keong
· Diameter 9 mm, tinggi 5 mm
· Puncaknya : kupula
· Modiolus : tiang btk kerucut di tengah
· Lamina spiralis ossea : skala vestibuli dan skala timpani
· Helikotrema : hubungan koklea pada apeks
· Krista basilaris : perlekatan membran basalis ke dinding luar koklea
c. Fisiologi Telinga
1) Fisiologi Pendengaran
2) Fisiologi Keseimbangan
2. Mekanisme terjadinya pendengaran berkurang
3. Mekanisme gejala penyerta
a. Vertigo posisi
Tumbul karena perangsangan pada kupula kanalis semisirkularis oleh debris (kotoran) atau kelainan servikal.
b. Otorrhea
Otorrhea adalah keluarnya cairan dari liang telinga yang dapat bersifat :
• encer/serosa jika berasal dari telinga luar
• mukoid jika berasal dari telinga tengah
• mengandung darah (serosanguinolen), misalnya jika terjadi meningitis bullosa pada telinga luar
• foetor
4. Penyakit-penyakit dengan gejala ketulian
Pasien | Tuli Konduktif | Tuli Sensorineural |
Anak | Kongenital Otitis media akut Otitis media kronik Serumen obturatum Trauma | Kongenital Labirintitis pada mumps Rubella maternal selama trimester pertama Trauma lahir Sifilis kongenital |
Dewasa | Otitis media serosa Otitis media kronik Otitis eksterna Serumen obturatum Sumbatan tuba Eustakius Miringitis virus Kolesteatoma Otosklerosis | Kongenital yang timbul lambat Penyakit Meniere Obat ototoksik Labirintitis virus Neuroma akustik Presbikusis |
4.
· Telinga luar : Atresia liang telinga, Otitis externa, Sumbatan oleh serumen, Osteoma.
· Telinga tengah : Sumbatan tuba eustachius, Otitis media, Otosklerosis, Timpanus sklerosis, Hemotimpanum, Dislokasi tulang pendengaran
· Telinga dalam : Penyakit Meniere, Vestibulo neuronitis, Labirintitis
5. Diagnosis banding
a. Otitis media supuratif akut
b. Otitis media supuratif kronik
c. Labirintitis
d. Otosklerosis
F. ANALISIS MASALAH
Tabel Diagnosis Banding
DD | Laki-laki, 12 tahun | Pendengaran berkurang sejak 2 thn lalu | Vertigo posisi | Otorrhea sejak usia 7 thn |
Otitis media supuratif akut | + | - | + | - |
Otitis media supuratif kronik | + | + | + | + |
Labirintitis | + | + | + | + |
Otosklerosis | +/- | + | + | - |
Berdasarkan tabel di atas, ditetapkan diagnosis utama yaitu Otitis Media Supuratif Kronik (OSMK). Gejala-gejala yang terdapat dalam skenario sesuai dengan gejala-gejala pada penakit OSMK. Selain itu, insiden OSMK banyak terjadi pada anak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar